Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.
Dwikorita Karnawati yang biasa di sapa dengan Rita, lahir di Yogyakarta 06 Juni 1964. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1988. Melanjutkan pendidikannya di Leeds University, Inggris dan mendapatkan gelar Master of Engineering Geology pada tahun 1992. Setelah itu beliau mendapatkan gelar Ph.D of Earth Sciences dari Leeds University, Inggris pada tahun 1996.
Memulai karier sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas terkemuka dengan 55.000 siswa di Indonesia dalam rentang waktu jabatan mulai dari 2014 s.d 2017. Beliau memiliki pengalaman profesional yang luas dengan latar belakang akademik sebagai Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana di UGM. Beliau sangat aktif dalam mempromosikan dan mengembangkan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Nasional (MHEWS), dan sangat dihormati sebagai salah satu pemimpin ahli kunci dalam mengembangkan Keputusan Presiden untuk MHEWS Indonesia.
Beliau melanjutkan penelitian tentang Prediksi Bencana Hidrometeorologis dalam Program Post Doctoral di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang tahun 1997. Kemudian, menerima Penghargaan Profesor Leverhulme untuk lebih mengembangkan penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat, di The Institute for Advanced Studies, Bristol University, Inggris pada tahun 2003. Pada bulan Oktober 2011, penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Partisipasi Masyarakat dipilih sebagai salah satu penelitian terbaik kategori Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor oleh International Consortium on Landslides (ICL), yang mengarah pada penunjukan UGM sebagai Pusat Keunggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor. Selain itu, beliau dianugerahi Program Penelitian Senior Fulbright untuk mengembangkan Integrasi Sensor Teknis dengan sensor Manusia untuk Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor, yang dilakukan di The Visualization Center-Homeland Security Post Graduate Program, di San Diego State University, California, AS pada 2011- 2012.
Sejak 2015, Prof. Rita telah ditunjuk sebagai Wakil Presiden International Consortium on Landslides (ICL). Dalam posisi seperti itu, dia secara aktif mempromosikan dan mengembangkan integrasi sensor teknis dan sensor manusia untuk sistem peringatan dini hidro-meteorologi, dimana salah satu produk inovatif timnya telah menjadi referensi internasional (ISO 22327) pada tahun 2018. Pada tahun 2019 dia telah terpilih sebagai Ketua the Intergovernmental Coordination Group of Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG / IOTWMS).
Karena karyanya yang luar biasa, dia menerima serangkaian hibah penelitian dari Bank Dunia, serta dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan the British Council, yang kemudian sangat penting untuk mendukung proses pengembangan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya, khususnya yang terkait dengan bencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami di Indonesia, berkenaan dengan ketahanan hidup dan perlindungan lingkungan.
Selain itu, Prof. Rita telah secara konsisten bekerja pada pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia dan Program Pendidikan untuk Mitigasi Bencana sejak 1997. Antara 2004 dan 2014, dia menjabat sebagai koordinator untuk the ASEAN University Network – South East Asia Engineering Education Development Program (AUN Seed Net) di bidang Mitigasi Bencana (yang meliputi bencana hidrometeorologis).
Menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), sejak November 2017. Dalam posisinya yang baru-baru ini sebagai Kepala Badan, dia aktif mendorong inovasi pada Teknologi Sistem Peringatan Dini dan Sistem Prakiraan Berbasis Dampak untuk Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, didukung oleh Big Data, Artificial Intelligent (AI), dan Internet of Things (IOT), yang juga terhubung ke Media Sosial, Mobile Aps dan You Tube.
Menerima pengakuan luas dari mitra nasional dan lokal serta dari berbagai organisasi internasional untuk pekerjaannya, dia juga telah diundang untuk menjadi pembicara kunci dalam konferensi, pertemuan, dan acara di berbagai universitas dan lembaga di Amerika Serikat, Eropa, Australia, Selandia Baru, India, Jepang, Cina, dan Afrika, untuk berbagi praktik terbaik dari pengalamannya dalam Pengurangan Risiko Bencana dan Sistem Peringatan Dini.