Kubu Raya, (19/08) - BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio tergabung dalam Satgas Bidang Operasi Udara sesuai dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 503/BPBD/2024 tentang Pembentukan Komando Satuan Tugas Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Barat Tahun 2024.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan 7 helikopter yang terdiri dari 4 unit helikopter untuk water bombing dan 3 unit helikopter untuk patroli untuk menanggulangi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2024.

Bertempat di Pos Komando Utama Penanganan Darurat Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan briefing pagi pukul 07.00 WIB dan briefing malam pukul 19.00 WIB. Briefing malam bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan penanggulangan bencana yang telah dilakukan dan untuk perencanaan kegiatan penanggulangan bencana esok harinya. Briefing pagi bertujuan untuk finalisasi rencana kegiatan penanggulangan bencana yang akan dilakukan pada hari itu.

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio hadir di acara briefing dengan memberikan informasi perkembangan cuaca di Kalimantan Barat berupa : informasi terbaru deteksi titik panas; informasi hujan yang telah terjadi berdasarkan GSMaP, radar cuaca dan pos hujan; citra radar dan satelit cuaca terupdate; informasi jarak pandang di Bandara Supadio dan 8 lokasi lainnya di Kalbar; Potensi hujan seminggu ke depan; Prakiraan berbasis dampak hujan lebat; Potensi kemudahan terjadi kebakaran hutan dan lahan; dan Informasi kualitas udara PM2.5.

Berdasarkan data titik panas di wilayah Provinsi Kalimantan Barat selama 5 tahun terakhir diindikasikan bahwa titik panas selalu mengalami peningkatan pada bulan Juli sampai Oktober apapun kondisi cuaca dan iklimnya, sehingga kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat perlu ditingkatkan saat ini.